Selasa, 08 Januari 2013

makalah aksiologi

MAKALAH AKSIOLOGI
Disusun sebagai salah satu syarat mata kuliah Filsafat Ilmu





Oleh
Eriga
20112512005

PROGRAM  STUDI MAGISTER PENDIDIKAN MATEMATIKA
PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2011


I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
    Manusia sejak dari balita  mulai diarahkan dan dididik untuk mencari dan memahami ilmu. Hal ini dilakukan karena ilmu merupakan sesuatu yang paling penting dalam kehidupan manusia , sebab dengan ilmu semua keperluan dan kebutuhan manusia bisa terpenuhi secara lebih cepat dan lebih mudah. Dan merupakan kenyataan yang tidak bisa dipungkiri bahwa peradaban manusia sangat berhutang  kepada ilmu. Ilmu telah banyak mengubah wajah dunia seperti hal memberantas penyakit, kelaparan dan kemiskinan, dan berbagai wajah kehidupan yang sulit lainnya. Dengan kemajuan ilmu juga manusia bisa merasakan kemudahan lainnya seperti transportasi, pemukiman, pendidikan, komunikasi, dan lain sebagainya. Singkatnya ilmu merupakan sarana untuk membantu manusia dalam mencapai tujuan hidupnya.
    Kemudian, timbul pertanyaan apakah ilmu selalu merupakan berkah dan penyelamat bagi manusia ? Dan memang sudah terbukti, dengan kemajuan ilmu pengetahuan, manusia dapat menciptakan berbagai bentuk teknologi. Misalnya pembuatan bom yang pada awalnya untuk memudahkan kerja manusia, namun kemudian dipergunakan dipergunakan untuk hal-hal yang bersifat negatif yang menimbulkan malapetaka bagi manusia itu sendiri.  Di sinilah ilmu harus diletakkan secara proporsional dan memihak pada nilai-nilai kebaikan dan kemanusiaan. Sebab , jika ilmu tidak berpihak kepada nilai-nilai, maka yang terjadi adalah bencana dan malapetaka.
B. Rumusan Masalah
    Pada makalah ini pemakalah mengajukan beberapa rumusan masalah yaitu :
1.     Apa pengertian aksiologi ?
2.    Apa tujuan mempelajari matematika  berlandaskan aksiologi ?
3.    Apa hubungan antara ontologi, epistemologi, dan aksiologi ?
C. Tujuan Makalah
    Dari perumusan masalah di atas, maka tujuan penulisan makalah ini adalah :
1.    Untuk mengetahui pengertian aksiologi .
2.    Untuk mengetahui tujuan mempelajari matematika berlandaskan aksiologi .
3.    Untuk mengetahui hubungan antara ontologi, epistemologi, dan aksiologi



II. PEMBAHASAN
A. Pengertian  Aksiologi
    Untuk lebih mengenal apa yang dimaksud dengan aksiologi, pemakalah akan menguraikan beberapa definisi tentang aksiologi, di antaranya :
1.    Aksiologi berasal dari perkataan axios ( Yunani) yang berarti nilai dan logos yang berarti teori. Jadi aksiologi adalah “teori tentang nilai”.
2.    Sedangkan arti aksiologi  yang terdapat di dalam bukunya Jujun S.Suriasumantri Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populer bahwa aksiologi diartikan sebagai teori nilai yang berkaitan dengan kegunaan dari pengetahuan yang diperoleh.
3.    Menurut Bramel, aksiologi terbagi dalam tiga bagian . Pertama, moral conduct, yaitu tindakan moral, bidang ini melahirkan disiplin khusus, yakni etika. Kedua, esthetic expression, yaitu ekspresi keindahan. Bidang ini melahirkan keindahan. Ketiga, sosio-political life, yaitu kehidupan sosial politik, yang akan melahirkan filsafat sosiopolitik.
4.    Dalam Encyclopedia of Philosophy dijelaskan, aksiologi disamakan dengan Value and Valuation. Ada tiga bentuk Value and Valuation.
a. Nilai, digunakan sebagai kata benda abstrak. Dalam pengertian yang lebih sempit seperti baik, menarik, dan bagus. Sedangkan dalam pengertian yang lebih luas mencakup sebagai tambahan bentuk kewajiban, kebenaran, dan kesucian.
b. Nilai sebagai kata benda konkret. Contohnya ketika kita berkata sebuah nilai atau nilai-nilai , ia seringkali dipakai untuk merujuk kepada sesuatu yang bernilai, seperti nilainya , nilai dia, dan sistem nilai dia .
c. Nilai juga diartikan sebagai kata kerja dalam ekspresi menilai, memberi dia, dan dinilai. Menilai umumnya sinonim dengan dengan evaluasi ketika hal tersebut secara aktif digunakan untuk menilai perbuatan. Dewey membedakan dua hal tentang menilai, ia bisa menghargai dan mengevaluasi.
    Dari definisi-definisi di atas terlihat jelas bahwa permasalahan yang utama adalah mengenai nilai . Nilai yang dimaksud adalah sesuatu yang dimiliki manusia untuk melakukan berbagai pertimbangan tentang apa yang dinilai . Teori tentang nilai yang dalam filsafat mengacu pada permasalahan etika dan estetika.
B.  Tujuan Mempelajari Matematika berlandaskan Aksiologi
    Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia. Perkembangan pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini dilandasi oleh perkembangan matematika di bidang teori bilangan, aljabar, analisis, teori peluang dan matematika diskrit.  Untuk menguasai dan mencipta teknologi di masa depan diperlukan penguasaan matematika yang kuat sejak dini.
Mata pelajaran Matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai dari sekolah dasar untuk membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta kemampuan bekerjasama. Kompetensi tersebut diperlukan agar peserta didik dapat memiliki kemampuan memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti, dan kompetitif.
    Mata pelajaran matematika bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.
1.    Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat, dalam pemecahan masalah
2.    Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan  matematika
3.    Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh
4.    Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah
5.    Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.
Tujuan mempelajari matematika seperti yang tertulis di nomor 5, di atas sejalan dengan aksilogi yang mempelajari nilai dari suatu bidang ilmu, khususnya matematika. Maksudnya adalah aksilologi pada matematika dalah berbagai pertimbangan yang menjadi alasan mengapa matematika itu penting  untuk dipelajari, serta nilai-nilai apa saja yang akan dan dimiliki setelah mempelajari matematika.
C. Hubungan Antara Ontologi, Epistemologi, dan Aksiologi.
     Sebagai  tugas makalah ketiga pada filasafat, maka perlu bagi pemakalah melakukan  analisa  hubungan antara ontologi, epistemologi, dan aksiologi. Setelah dikaji secara mendalam maka filsafat ilmu dipelajari bertujuan untuk menjawab beberapa pertanyaan berikut, yaitu :
1.    Pertanyaan landasan ontologis
Objek apa yang ditelaah ? Bagaimana wujud yang hakiki dari objek tersebut ? Bagaimana korelasi antara objek tadi dengan daya tangkap manusia ( seperti berpikir, merasa, dan mengindera) yang menghasilkan ilmu ? Dari  landasan ontologis ini adalah dasar untuk mengklasifikasi pengetahuan dan sekaligus bidang-bidang ilmu.
2.    Pertanyaan landasan epistemologis
Bagaimana proses pengetahuan yang masih berserakan dan tidak teratur itu menjadi ilmu ? Bagaimana prosedur dan mekanismenya ? Hal-hal apa yang harus diperhatikan agar kita mendapatkan pengetahuan yang benar ?Apa yang disebut kebenaran itu sendiri ? apakah kriterianya ?  Cara /teknik /sarana apa yang membantu kita dalam mendapatkan pengetahuan yang berupa ilmu ?
3.    Pertanyaan landasan aksiologi
Un tuk apa pengetahuan yang berupa ilmu itu dipergunakan ? bagaimana kaitan antara cara penggunaan tersebut dengan kaidah-kaidah moral ? Bagaimana penetuan objek dan metode yang ditelaah berdasarkan pilihan-pilihan moral ? Bagaimana korelasi antara teknik prosedural yang merupakan operasionalisasi metode ilmiah  dengan norma- norma agama ?
Pertanyaan-pertanyaan di atas, merupakan bagian dari makna pengkajian aksiologi terhadap hasil akhir pencapaian suatu telaah ilmu pengetahuan, dengan tujuan untuk memberikan hasil yang terbaik bagi manfaat yang dapat memberikan kemaslahatan bagi umat manusia.

III. KESIMPULAN
    Pengkajian suatu bidang pengetahuan harus dibangun dari fondasi filsafat yang kuat, jelas, terarah, sistematis, berdasarkan norma-norma keilmuan dan dapat dipertanggungjawabkan . Filsafat ilmu merupakan kajian yang dilakukan secara mendalam mengenai dasar-dasar ilmu. Pendekatan yang digunakan dalam menguak landasan-landasan atau dasar-dasar ilmu adalah melalui tiga hala, yaitu onologi, epistemologi, dan pada makalah ini dikaji secara mendalam melalui aksiologi.
    Aksiologi yang merupakan teori tentang nilai (etika dan estetika) , pada dasarnya adalah untuk mengarahkan manusia agar menyadari bahwa ilmu haruslah bertujuan untuk kemaslahatan umat, sarana untuk meningkatkan taraf hidup manusia, dan kesejahteraananya, begitupun dengan ilmu matematika yang disusun dan hendaknya dipergunakan secara komunal dan universal.


DAFTAR PUSTAKA
Bakhtiar, Amsal, Filsafat Ilmu, JakartA :PT Raja Grafindo Persada, 2010.
Sulaiman,  Husnan & Munasir. (2009). Landasan Ontologi, Epistemologi dan Aksiologi Dalam Filsafat Ilmu. [Online]. Tersedia: http://suksespen.blogspot.com//.htm [3 Oktober 2011]
Wardhani Sri. 2008 . Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG / MGMP Matematika . Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik  dan Tenaga Kependidikan matematika . Jogjakarta


























MAKALAH AKSIOLOGI
Disusun sebagai salah satu syarat mata kuliah Filsafat Ilmu





Oleh
Eriga
20112512005

PROGRAM  STUDI MAGISTER PENDIDIKAN MATEMATIKA
PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2011


I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
    Manusia sejak dari balita  mulai diarahkan dan dididik untuk mencari dan memahami ilmu. Hal ini dilakukan karena ilmu merupakan sesuatu yang paling penting dalam kehidupan manusia , sebab dengan ilmu semua keperluan dan kebutuhan manusia bisa terpenuhi secara lebih cepat dan lebih mudah. Dan merupakan kenyataan yang tidak bisa dipungkiri bahwa peradaban manusia sangat berhutang  kepada ilmu. Ilmu telah banyak mengubah wajah dunia seperti hal memberantas penyakit, kelaparan dan kemiskinan, dan berbagai wajah kehidupan yang sulit lainnya. Dengan kemajuan ilmu juga manusia bisa merasakan kemudahan lainnya seperti transportasi, pemukiman, pendidikan, komunikasi, dan lain sebagainya. Singkatnya ilmu merupakan sarana untuk membantu manusia dalam mencapai tujuan hidupnya.
    Kemudian, timbul pertanyaan apakah ilmu selalu merupakan berkah dan penyelamat bagi manusia ? Dan memang sudah terbukti, dengan kemajuan ilmu pengetahuan, manusia dapat menciptakan berbagai bentuk teknologi. Misalnya pembuatan bom yang pada awalnya untuk memudahkan kerja manusia, namun kemudian dipergunakan dipergunakan untuk hal-hal yang bersifat negatif yang menimbulkan malapetaka bagi manusia itu sendiri.  Di sinilah ilmu harus diletakkan secara proporsional dan memihak pada nilai-nilai kebaikan dan kemanusiaan. Sebab , jika ilmu tidak berpihak kepada nilai-nilai, maka yang terjadi adalah bencana dan malapetaka.
B. Rumusan Masalah
    Pada makalah ini pemakalah mengajukan beberapa rumusan masalah yaitu :
1.     Apa pengertian aksiologi ?
2.    Apa tujuan mempelajari matematika  berlandaskan aksiologi ?
3.    Apa hubungan antara ontologi, epistemologi, dan aksiologi ?
C. Tujuan Makalah
    Dari perumusan masalah di atas, maka tujuan penulisan makalah ini adalah :
1.    Untuk mengetahui pengertian aksiologi .
2.    Untuk mengetahui tujuan mempelajari matematika berlandaskan aksiologi .
3.    Untuk mengetahui hubungan antara ontologi, epistemologi, dan aksiologi



II. PEMBAHASAN
A. Pengertian  Aksiologi
    Untuk lebih mengenal apa yang dimaksud dengan aksiologi, pemakalah akan menguraikan beberapa definisi tentang aksiologi, di antaranya :
1.    Aksiologi berasal dari perkataan axios ( Yunani) yang berarti nilai dan logos yang berarti teori. Jadi aksiologi adalah “teori tentang nilai”.
2.    Sedangkan arti aksiologi  yang terdapat di dalam bukunya Jujun S.Suriasumantri Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populer bahwa aksiologi diartikan sebagai teori nilai yang berkaitan dengan kegunaan dari pengetahuan yang diperoleh.
3.    Menurut Bramel, aksiologi terbagi dalam tiga bagian . Pertama, moral conduct, yaitu tindakan moral, bidang ini melahirkan disiplin khusus, yakni etika. Kedua, esthetic expression, yaitu ekspresi keindahan. Bidang ini melahirkan keindahan. Ketiga, sosio-political life, yaitu kehidupan sosial politik, yang akan melahirkan filsafat sosiopolitik.
4.    Dalam Encyclopedia of Philosophy dijelaskan, aksiologi disamakan dengan Value and Valuation. Ada tiga bentuk Value and Valuation.
a. Nilai, digunakan sebagai kata benda abstrak. Dalam pengertian yang lebih sempit seperti baik, menarik, dan bagus. Sedangkan dalam pengertian yang lebih luas mencakup sebagai tambahan bentuk kewajiban, kebenaran, dan kesucian.
b. Nilai sebagai kata benda konkret. Contohnya ketika kita berkata sebuah nilai atau nilai-nilai , ia seringkali dipakai untuk merujuk kepada sesuatu yang bernilai, seperti nilainya , nilai dia, dan sistem nilai dia .
c. Nilai juga diartikan sebagai kata kerja dalam ekspresi menilai, memberi dia, dan dinilai. Menilai umumnya sinonim dengan dengan evaluasi ketika hal tersebut secara aktif digunakan untuk menilai perbuatan. Dewey membedakan dua hal tentang menilai, ia bisa menghargai dan mengevaluasi.
    Dari definisi-definisi di atas terlihat jelas bahwa permasalahan yang utama adalah mengenai nilai . Nilai yang dimaksud adalah sesuatu yang dimiliki manusia untuk melakukan berbagai pertimbangan tentang apa yang dinilai . Teori tentang nilai yang dalam filsafat mengacu pada permasalahan etika dan estetika.
B.  Tujuan Mempelajari Matematika berlandaskan Aksiologi
    Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia. Perkembangan pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini dilandasi oleh perkembangan matematika di bidang teori bilangan, aljabar, analisis, teori peluang dan matematika diskrit.  Untuk menguasai dan mencipta teknologi di masa depan diperlukan penguasaan matematika yang kuat sejak dini.
Mata pelajaran Matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai dari sekolah dasar untuk membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta kemampuan bekerjasama. Kompetensi tersebut diperlukan agar peserta didik dapat memiliki kemampuan memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti, dan kompetitif.
    Mata pelajaran matematika bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.
1.    Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat, dalam pemecahan masalah
2.    Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan  matematika
3.    Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh
4.    Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah
5.    Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.
Tujuan mempelajari matematika seperti yang tertulis di nomor 5, di atas sejalan dengan aksilogi yang mempelajari nilai dari suatu bidang ilmu, khususnya matematika. Maksudnya adalah aksilologi pada matematika dalah berbagai pertimbangan yang menjadi alasan mengapa matematika itu penting  untuk dipelajari, serta nilai-nilai apa saja yang akan dan dimiliki setelah mempelajari matematika.
C. Hubungan Antara Ontologi, Epistemologi, dan Aksiologi.
     Sebagai  tugas makalah ketiga pada filasafat, maka perlu bagi pemakalah melakukan  analisa  hubungan antara ontologi, epistemologi, dan aksiologi. Setelah dikaji secara mendalam maka filsafat ilmu dipelajari bertujuan untuk menjawab beberapa pertanyaan berikut, yaitu :
1.    Pertanyaan landasan ontologis
Objek apa yang ditelaah ? Bagaimana wujud yang hakiki dari objek tersebut ? Bagaimana korelasi antara objek tadi dengan daya tangkap manusia ( seperti berpikir, merasa, dan mengindera) yang menghasilkan ilmu ? Dari  landasan ontologis ini adalah dasar untuk mengklasifikasi pengetahuan dan sekaligus bidang-bidang ilmu.
2.    Pertanyaan landasan epistemologis
Bagaimana proses pengetahuan yang masih berserakan dan tidak teratur itu menjadi ilmu ? Bagaimana prosedur dan mekanismenya ? Hal-hal apa yang harus diperhatikan agar kita mendapatkan pengetahuan yang benar ?Apa yang disebut kebenaran itu sendiri ? apakah kriterianya ?  Cara /teknik /sarana apa yang membantu kita dalam mendapatkan pengetahuan yang berupa ilmu ?
3.    Pertanyaan landasan aksiologi
Un tuk apa pengetahuan yang berupa ilmu itu dipergunakan ? bagaimana kaitan antara cara penggunaan tersebut dengan kaidah-kaidah moral ? Bagaimana penetuan objek dan metode yang ditelaah berdasarkan pilihan-pilihan moral ? Bagaimana korelasi antara teknik prosedural yang merupakan operasionalisasi metode ilmiah  dengan norma- norma agama ?
Pertanyaan-pertanyaan di atas, merupakan bagian dari makna pengkajian aksiologi terhadap hasil akhir pencapaian suatu telaah ilmu pengetahuan, dengan tujuan untuk memberikan hasil yang terbaik bagi manfaat yang dapat memberikan kemaslahatan bagi umat manusia.

III. KESIMPULAN
    Pengkajian suatu bidang pengetahuan harus dibangun dari fondasi filsafat yang kuat, jelas, terarah, sistematis, berdasarkan norma-norma keilmuan dan dapat dipertanggungjawabkan . Filsafat ilmu merupakan kajian yang dilakukan secara mendalam mengenai dasar-dasar ilmu. Pendekatan yang digunakan dalam menguak landasan-landasan atau dasar-dasar ilmu adalah melalui tiga hala, yaitu onologi, epistemologi, dan pada makalah ini dikaji secara mendalam melalui aksiologi.
    Aksiologi yang merupakan teori tentang nilai (etika dan estetika) , pada dasarnya adalah untuk mengarahkan manusia agar menyadari bahwa ilmu haruslah bertujuan untuk kemaslahatan umat, sarana untuk meningkatkan taraf hidup manusia, dan kesejahteraananya, begitupun dengan ilmu matematika yang disusun dan hendaknya dipergunakan secara komunal dan universal.


DAFTAR PUSTAKA
Bakhtiar, Amsal, Filsafat Ilmu, JakartA :PT Raja Grafindo Persada, 2010.
Sulaiman,  Husnan & Munasir. (2009). Landasan Ontologi, Epistemologi dan Aksiologi Dalam Filsafat Ilmu. [Online]. Tersedia: http://suksespen.blogspot.com//.htm [3 Oktober 2011]
Wardhani Sri. 2008 . Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG / MGMP Matematika . Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik  dan Tenaga Kependidikan matematika . Jogjakarta



























MAKALAH AKSIOLOGI
Disusun sebagai salah satu syarat mata kuliah Filsafat Ilmu





Oleh
Eriga
20112512005

PROGRAM  STUDI MAGISTER PENDIDIKAN MATEMATIKA
PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2011


I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
    Manusia sejak dari balita  mulai diarahkan dan dididik untuk mencari dan memahami ilmu. Hal ini dilakukan karena ilmu merupakan sesuatu yang paling penting dalam kehidupan manusia , sebab dengan ilmu semua keperluan dan kebutuhan manusia bisa terpenuhi secara lebih cepat dan lebih mudah. Dan merupakan kenyataan yang tidak bisa dipungkiri bahwa peradaban manusia sangat berhutang  kepada ilmu. Ilmu telah banyak mengubah wajah dunia seperti hal memberantas penyakit, kelaparan dan kemiskinan, dan berbagai wajah kehidupan yang sulit lainnya. Dengan kemajuan ilmu juga manusia bisa merasakan kemudahan lainnya seperti transportasi, pemukiman, pendidikan, komunikasi, dan lain sebagainya. Singkatnya ilmu merupakan sarana untuk membantu manusia dalam mencapai tujuan hidupnya.
    Kemudian, timbul pertanyaan apakah ilmu selalu merupakan berkah dan penyelamat bagi manusia ? Dan memang sudah terbukti, dengan kemajuan ilmu pengetahuan, manusia dapat menciptakan berbagai bentuk teknologi. Misalnya pembuatan bom yang pada awalnya untuk memudahkan kerja manusia, namun kemudian dipergunakan dipergunakan untuk hal-hal yang bersifat negatif yang menimbulkan malapetaka bagi manusia itu sendiri.  Di sinilah ilmu harus diletakkan secara proporsional dan memihak pada nilai-nilai kebaikan dan kemanusiaan. Sebab , jika ilmu tidak berpihak kepada nilai-nilai, maka yang terjadi adalah bencana dan malapetaka.
B. Rumusan Masalah
    Pada makalah ini pemakalah mengajukan beberapa rumusan masalah yaitu :
1.     Apa pengertian aksiologi ?
2.    Apa tujuan mempelajari matematika  berlandaskan aksiologi ?
3.    Apa hubungan antara ontologi, epistemologi, dan aksiologi ?
C. Tujuan Makalah
    Dari perumusan masalah di atas, maka tujuan penulisan makalah ini adalah :
1.    Untuk mengetahui pengertian aksiologi .
2.    Untuk mengetahui tujuan mempelajari matematika berlandaskan aksiologi .
3.    Untuk mengetahui hubungan antara ontologi, epistemologi, dan aksiologi



II. PEMBAHASAN
A. Pengertian  Aksiologi
    Untuk lebih mengenal apa yang dimaksud dengan aksiologi, pemakalah akan menguraikan beberapa definisi tentang aksiologi, di antaranya :
1.    Aksiologi berasal dari perkataan axios ( Yunani) yang berarti nilai dan logos yang berarti teori. Jadi aksiologi adalah “teori tentang nilai”.
2.    Sedangkan arti aksiologi  yang terdapat di dalam bukunya Jujun S.Suriasumantri Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populer bahwa aksiologi diartikan sebagai teori nilai yang berkaitan dengan kegunaan dari pengetahuan yang diperoleh.
3.    Menurut Bramel, aksiologi terbagi dalam tiga bagian . Pertama, moral conduct, yaitu tindakan moral, bidang ini melahirkan disiplin khusus, yakni etika. Kedua, esthetic expression, yaitu ekspresi keindahan. Bidang ini melahirkan keindahan. Ketiga, sosio-political life, yaitu kehidupan sosial politik, yang akan melahirkan filsafat sosiopolitik.
4.    Dalam Encyclopedia of Philosophy dijelaskan, aksiologi disamakan dengan Value and Valuation. Ada tiga bentuk Value and Valuation.
a. Nilai, digunakan sebagai kata benda abstrak. Dalam pengertian yang lebih sempit seperti baik, menarik, dan bagus. Sedangkan dalam pengertian yang lebih luas mencakup sebagai tambahan bentuk kewajiban, kebenaran, dan kesucian.
b. Nilai sebagai kata benda konkret. Contohnya ketika kita berkata sebuah nilai atau nilai-nilai , ia seringkali dipakai untuk merujuk kepada sesuatu yang bernilai, seperti nilainya , nilai dia, dan sistem nilai dia .
c. Nilai juga diartikan sebagai kata kerja dalam ekspresi menilai, memberi dia, dan dinilai. Menilai umumnya sinonim dengan dengan evaluasi ketika hal tersebut secara aktif digunakan untuk menilai perbuatan. Dewey membedakan dua hal tentang menilai, ia bisa menghargai dan mengevaluasi.
    Dari definisi-definisi di atas terlihat jelas bahwa permasalahan yang utama adalah mengenai nilai . Nilai yang dimaksud adalah sesuatu yang dimiliki manusia untuk melakukan berbagai pertimbangan tentang apa yang dinilai . Teori tentang nilai yang dalam filsafat mengacu pada permasalahan etika dan estetika.
B.  Tujuan Mempelajari Matematika berlandaskan Aksiologi
    Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia. Perkembangan pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini dilandasi oleh perkembangan matematika di bidang teori bilangan, aljabar, analisis, teori peluang dan matematika diskrit.  Untuk menguasai dan mencipta teknologi di masa depan diperlukan penguasaan matematika yang kuat sejak dini.
Mata pelajaran Matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai dari sekolah dasar untuk membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta kemampuan bekerjasama. Kompetensi tersebut diperlukan agar peserta didik dapat memiliki kemampuan memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti, dan kompetitif.
    Mata pelajaran matematika bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.
1.    Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat, dalam pemecahan masalah
2.    Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan  matematika
3.    Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh
4.    Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah
5.    Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.
Tujuan mempelajari matematika seperti yang tertulis di nomor 5, di atas sejalan dengan aksilogi yang mempelajari nilai dari suatu bidang ilmu, khususnya matematika. Maksudnya adalah aksilologi pada matematika dalah berbagai pertimbangan yang menjadi alasan mengapa matematika itu penting  untuk dipelajari, serta nilai-nilai apa saja yang akan dan dimiliki setelah mempelajari matematika.
C. Hubungan Antara Ontologi, Epistemologi, dan Aksiologi.
     Sebagai  tugas makalah ketiga pada filasafat, maka perlu bagi pemakalah melakukan  analisa  hubungan antara ontologi, epistemologi, dan aksiologi. Setelah dikaji secara mendalam maka filsafat ilmu dipelajari bertujuan untuk menjawab beberapa pertanyaan berikut, yaitu :
1.    Pertanyaan landasan ontologis
Objek apa yang ditelaah ? Bagaimana wujud yang hakiki dari objek tersebut ? Bagaimana korelasi antara objek tadi dengan daya tangkap manusia ( seperti berpikir, merasa, dan mengindera) yang menghasilkan ilmu ? Dari  landasan ontologis ini adalah dasar untuk mengklasifikasi pengetahuan dan sekaligus bidang-bidang ilmu.
2.    Pertanyaan landasan epistemologis
Bagaimana proses pengetahuan yang masih berserakan dan tidak teratur itu menjadi ilmu ? Bagaimana prosedur dan mekanismenya ? Hal-hal apa yang harus diperhatikan agar kita mendapatkan pengetahuan yang benar ?Apa yang disebut kebenaran itu sendiri ? apakah kriterianya ?  Cara /teknik /sarana apa yang membantu kita dalam mendapatkan pengetahuan yang berupa ilmu ?
3.    Pertanyaan landasan aksiologi
Un tuk apa pengetahuan yang berupa ilmu itu dipergunakan ? bagaimana kaitan antara cara penggunaan tersebut dengan kaidah-kaidah moral ? Bagaimana penetuan objek dan metode yang ditelaah berdasarkan pilihan-pilihan moral ? Bagaimana korelasi antara teknik prosedural yang merupakan operasionalisasi metode ilmiah  dengan norma- norma agama ?
Pertanyaan-pertanyaan di atas, merupakan bagian dari makna pengkajian aksiologi terhadap hasil akhir pencapaian suatu telaah ilmu pengetahuan, dengan tujuan untuk memberikan hasil yang terbaik bagi manfaat yang dapat memberikan kemaslahatan bagi umat manusia.

III. KESIMPULAN
    Pengkajian suatu bidang pengetahuan harus dibangun dari fondasi filsafat yang kuat, jelas, terarah, sistematis, berdasarkan norma-norma keilmuan dan dapat dipertanggungjawabkan . Filsafat ilmu merupakan kajian yang dilakukan secara mendalam mengenai dasar-dasar ilmu. Pendekatan yang digunakan dalam menguak landasan-landasan atau dasar-dasar ilmu adalah melalui tiga hala, yaitu onologi, epistemologi, dan pada makalah ini dikaji secara mendalam melalui aksiologi.
    Aksiologi yang merupakan teori tentang nilai (etika dan estetika) , pada dasarnya adalah untuk mengarahkan manusia agar menyadari bahwa ilmu haruslah bertujuan untuk kemaslahatan umat, sarana untuk meningkatkan taraf hidup manusia, dan kesejahteraananya, begitupun dengan ilmu matematika yang disusun dan hendaknya dipergunakan secara komunal dan universal.


DAFTAR PUSTAKA
Bakhtiar, Amsal, Filsafat Ilmu, JakartA :PT Raja Grafindo Persada, 2010.
Sulaiman,  Husnan & Munasir. (2009). Landasan Ontologi, Epistemologi dan Aksiologi Dalam Filsafat Ilmu. [Online]. Tersedia: http://suksespen.blogspot.com//.htm [3 Oktober 2011]
Wardhani Sri. 2008 . Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG / MGMP Matematika . Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik  dan Tenaga Kependidikan matematika . Jogjakarta





















































































Tidak ada komentar:

Posting Komentar